Pendidikan Kimia di Jerman

    Jerman merupakan negara dengan 80 juta jiwa yang terdiri dari 16 negara bagian. Salah satu negara bagian tersebut adalah Wuppertal yang ditempati oleh 350.000 penduduk. Di negara ini, pendidikan di organisasi oleh masing-masing negara bagian dan di kepalai oleh Standing Conference of the Ministers of Education and Cultural Affairs of the Lander in the Federal Republic of Germany atau disebut dengan KMK. KMK pada masing-masing negara bagian bertugas menetapkan standar pembelajaran, sehingga di Jerman terdapat 16 kurikulum yang berbeda-beda.

    Pada sistem pendidikan di Jerman, kimia telah dikenalkan sejak dini yaitu ketika berada pada sekolah dasar. Akan tetapi pengenalan kimia belum secara spesifik dan masih dalam tingkat yang sangat mendasar yaitu dengan pendekatan ilmu pengetahuan alam yang berada di sekitar lingkungan siswa.

    Kemudian kimia mulai dikenalkan secara spesifik ketika berada di pendidikan menengah pada tingkat 7/8 yaitu saat siswa berumur 13 tahun. Pembelajaran kimia di sampaikan selama 2 jam setiap minggunya dan berlangsung selama 3 tahun. Setelah siswa menyelesaikan pada tingkat 10, maka pembelajaran kimia akan meningkat menjadi 6 jam setiap minggunya. Pada tahap ini, kimia dikenalkan dengan pendekatan fenomena di sekitar yaitu berdasarkan kejadian dalam kehidupan sehari-hari seperti proses pembuatan kue. Sehingga pembelajaran menjadi menarik dan mudah dipahami. Selain itu diberikan percoban atau praktik langsung untuk menemukan konsep. 

    Ketika siswa berada pada tingkatan 11 dan 12 akan diberikan pilihan untuk mempelajari ilmu pengetahuan alam secara dasar dengan alokasi waktu 3 jam setiap minggunya atau mempelajari dengan tingkatan yang lebih lanjut dengan alokasi waktu 5 jam setiap minggunya.

    Setelah mendapat ijazah sekolah menengah atau “Abitur”, siswa yang berminat menjadi guru kimia dapat melanjutkan studi sarjana selama 3 tahun untuk mempelajari mengenai kimia dan pedagogi. Kemudian setelah lulus dan mendapatkan gelar sarjana, dilanjutkan dengan studi master selama 2 tahun dimana 1 semesternya digunakan untuk praktek di sekolah. Setelah mendapat gelar master, tahap selanjurnya yaitu magang atau mengajar di sekolah selama 2 tahun dengan pengawasan dan diakhiri oleh semiar didaktik, kemudian dapat mengikuti ujian negara dan menjadi guru kimia. 

    Dengan menjadi guru kimia tentu terdapat tuntutan untuk dapat menyampaikan materi dengan baik. Sehingga sebagai guru harus selalu inovatif dalam menggunakan media pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih mudah paham. Hal ini dapat diupayakan dengan penelitian-penelitian mengenai media pembelajaran yang baru. 

    Salah satu contoh riset inovatif yaitu dari Bergische Universitat Wuppertal mengenai konsep konversi energi. Dimana dalam riset tersebut memuat media pembelajaran untuk mempermudah siswa memahami bagaimana energi dapat berubah bentuk. Media yang digunakan antara lain sel surya, sel fuel, serta percobaan fotosintesis buatan dengan menggunakan zat warna dan cahaya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM WHEELER

Pembelajaran Konseptual dan Pemecahan Masalah Algoritmik